Untuk menjaga kualitas Pemilu 2014,
KPU memang harus dituntut untuk menjaga integritas dan mempertinggi
profesionalismenya sebagai lembaga pelaksana pemilu. Hal itulah yang mendasari
Forum Kebangsaan Pengamat Demokrasi (FKPD) untuk melakukan aksi unjuk rasa di
Depan kantor KPUD Kabupaten Bima di Panda pada Senin (10/3).
Lewat koordinator aksi, Rusdi H
Hasan, FKPD mengerucutkan tuntutannya dengan meminta KPUD agar bisa menjaga
independensi. Massa FKPD juga berharap KPUD mengikat semua Parpol peserta Pemilu
agar tidak melakukan kecurangan. “Untuk mencapai pemilu jujur dan adil, KPU
jangan mau diintimidasi. Apalagi diintervensi oleh pihak yang berkepentingan,”
Tekan Rusdi.
Menurutnya, tahapan penyelenggaraan
pemilu oleh KPU Pusat jauh dari harapan. Dimuali dari terlambatnya dropping surat suara dan
pembentukan Komisioner KPU yang baru. Untuk itu, massa FKPD tidak ingin persoalan serupa
terjadi di KPU Kabupaten.
Meski demikian, Rusdi sendiri tidak
menafikan kerja keras KPUD dalam melaksanakan tugasnya. Menurutnya sejauh ini
KPUD telah melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku. Itu terbukti dari
penandatanganan pakta integritas, lebih cepat dilaksanakan. “Padahal komisioner
KPU ini baru dibentuk. Tapi pekerjaannya sudah menunjukkan keseriusan,” ujar pimpinan
LSM ICW ini.
Jadi menurut Rusdi, aksi yang
mereka lakukan semata-mata untuk mengingatkan KPUD agar tidak mudah
diintervensi. “Kita sama-sama menginginkan pemilu yang bersih tanpa adanya
pengaruh dari pihak lain,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua KPUD Kabupaten
Bima Siti Nur Susilawati S.IP merespon baik aksi tersebut. Menurutnya, aksi ini
merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam menyukseskan pemilu yang jurdil.
“Ini peringatan buat kami untuk konsisten dalam bertugas,” pungkasnya. [Alv]
No comments:
Post a Comment