Dalam rangka membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM),
Dinas Pendidi-kan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Olimpiade Sains
(O2SN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang ada di
Kabupaten Bima yang digelar di SMAN 1 Palibelo.
Menyambut O2SN, tiap sekolah mengutus 3 muridnya untuk berlaga cerdas
pada masing-masing Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dan Matematika. Tidak mau teledor, tiap sekolah
menyatakan, bahwa murid yang diutus adalah juara di masing-masing
Mapel.
Total peserta yang meramaikan O2SN kali ini berjumlah 473 orang.
Dengan rincian, IPA sebanyak 175 orang, IPS 105. Sementara IPA dan
Matematika diikuti 157 peserta.
Nurul Izmi, salah seorang peserta dari SMPN 2 Palibelo jurusan IPA
yang ditemui di tempat kegiatan, mengatakan bahwa soal yang diujikan
berjumlah 80 nomor. “Saya yakin soal sebanyak 80 nomor, hanya 50 persen
yang saya kira benar,” polosnya.
Lain Izmi, lain pula Muhammad Salahuddin. Siswa SMPN 4 Woha jurusan
Matematika ini mengatakan bahwa soal Matematika hanya 45 nomor. 35 nomor
pilihan ganda dan 10 nomor essay. “Saya dengan keyakinan saya bahwa apa
yang saya kerjakan dalam soal baik soal pilihan ganda maupun soal
essaynya kira-kira 75 persen benar adanya,” ujarnya optimis.
Mewakili jurusan IPS, Asyifa Atma, murid SMPN 2 Woha, mengatakan, dari 80 soal yang dikerjakannya, ia yakin 75 % benar.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas
Dikpora Kabupaten Bima, Amiruddin, S.Pd.M.Si, usai kegiatan, berharap
para peserta mampu meyelesaikan soal di O2SN kali ini. Agar para peserta
nantinya akan dilagakan kembali di O2SN Tingkat Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB), April 2015 mendatang.
Lanjutnya, kegiatan ini rutin dilakukan tiap tahunnya agar pihak yang
berwenang dengan dunia pendidikan dapat mengukur kemajuan pendidikan
dan sejauh mana kinerja Dewan Guru dalam menunanikan tugasnya.
Sayangnya, O2SN kali ini diwarnai dengan adanya beberapa murid yang
pingsan. Salah seorang guru yang enggan dipublikasikan namanya
menyesalkan kejadian tersebut. “Harusnya panitia O2SN menyediakan tim
medis untuk mengantisipasi hal itu.” Sesalnya.
Diduga, penyebab dari pingsannya beberapa murid disebabkan murid
tidak sempat sarapan dan terlambat diberi snack (makanan ringan) oleh
panitia. Karena tidak disiagakannya Tim Medis, peserta yang pingsan
harus ditangani seadanya oleh masing-masing guru pendamping. (Adn)
No comments:
Post a Comment