Cincin bermata batu akik yang dari dulu sudah ada, kini memasuki masa
keemasannya. Lantas fenomenan itu pun menjadi tren yang digandrungi
oleh masyarakat dari kalangan anak muda hingga orang tua. Hal ini
dipengaruhi oleh populernya batu akik yang mulai mewabah di tiap penjuru
nusantara.
Di Kabupaten Bima, sudah mulai muncul penjual dan perajin batu mulia
tersebut. Pasalnya, dalam bongkahan batu tersebut terdapat rupiah yang
cukup menjanjikan. Akibatnya, bermunculan para pengusaha dan pencari
batu akik. Mereka seolah-olah ingin mendapat keuntungan dalam
memanfaatkan kepopuleran batu akik yang luar biasa pesatnya ini.
Demikian halnya dengan tiga orang pemuda di Desa Runggu Kecamatan
Belo ini, Irawan, Fahmin dan Kadrin. Jemari tangan kanan mereka tampak
lincah menari di mesin gerinda. Batu kecil berwarna tersebut satu
persatu dijepit di antara jemari mereka. Sembari mengusap serpihan batu
yang berterbangan di sekitar wajah mereka.
Sejak pagi hingga malam, ketiga pemuda ini terus bergelut dengan
gerinda dan bongkahan batu. Mereka mencari dan mengerjakan pemolesan
batu akik yang diperoleh di pegunungan sekitar.
Aktivitas pemolesan batu akik tersebut dilakukan di kediaman salah
seorang diantara mereka di RT 03 RW 01 desa setempat. Meski belum ada
langganan, geliat para pemuda ini terus dilakukan sambil menawarkan
kepada warga sekitar.
"Baru dua minggu ini kita menjadi pengerajin batu akik. Ada beberapa
orang yang sudah membeli dengan harga Rp 20 hingga 30 ribu per cincin
ukuran sedang," ujar seorang diantara mereka, Kadrin.
Para pemuda ini mengaku, sehari mereka mampu memoles bongkahan batu
sampai menjadi batu akik sebanyak 4 pasang. Menurut mereka, satu batu
bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam. Mulai dari memotong
bongkahan batu, dihaluskan, hingga menjernihkan permukaan batu.
"Untuk batunya kita cari di pegunungan sekitar. Kemudian dibelah
kecil-kecil sesuai ukuran. Barulah diamplas dan dipoles hingga
kinclong," kata Kadrin.
Dengan kerajinan ini, Kadrin dan dua temannya bisa meraup rupiah yang
bisa mencukupi keseharian mereka. "Dari pada nggak ada kerjaan, mending
jadi pengerajin ini. Mumpung lagi heboh dan banyak peminat," tukasnya.
(Bim)
No comments:
Post a Comment