Pemerintah Kabupaten Bima melalui Sekretaris daerah (Sekda) HM Taufik
memberi penyuluhan hukum kepada warga Desa Roi Kecamatan Palibelo.
Dalam acara itu, HM Taufik mengurai soal upaya pencegahan konflik antar
warga. Penyuluhan tersebut dinilai sangat penting dilakukan kepada warga
setempat yang kerap bertikai dengan warga Desa Roka Kecamatan Belo.
Kegiatan yang digelar oleh mahasiswa KKN STKIP BIMA bersama Karang
Taruna desa berlangsung di aula kantor desa setempat. Penyuluhan
tersebut bertema "Hukum dan Implementasinya. Konflik No dan Damai Yes".
Tujuannya, kegiatan tersebut sebagai langkah pasti dalam meredam konflik
sosial antar warga yang belakangan marak terjadi di Bima.
Sekda Kabupaten Bima, HM Taufik menuturkan, konflik antar warga yang
belakangan terjadi di Bima menunjukkan kurangnya solidaritas dan sikap
kesepahaman antara satu dan lain. Perseteruan antara warga ini, kata
dia, meyebabkan pembangunan di daerah terhambat.
Dia meminta agar pemerintah desa dan kecamatan aktif memberikan
pembinaan kepada masyarakat melalui acara-acara sederhana. Seperti saat
acara hajatan dan pengajian yang dilakukan di desa. Sekda juga menegaskan kepada pemerintah desa agar menertibkan
administrasi desa. Selain itu, dia juga meminta pemerintah desa bisa
transparan dalam mengelola anggaran desa.
"Untuk menekan konflik ini, pemdes harus aktif dan bisa memberi
pembinaan secara rutin bagi masyarakat terutama kaula muda. Sisipkan
waktu untuk bermusyawarah dan menyerap aspirasi masyarakat," katanya.
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan oleh Karang Taruna dan mahasiswa
KKN tersebut sangat positi. Apalagi tujuannya untuk menciptakan daerah
yang kondusif dari konflik.
"Kegiatan-kegiatan positif seperti ini yang kita harapkan. Selain
memberi pembinaan langsung dengan masyarakat, kita juga bisa menyerap
aspirasi dan mengetahui persoalan di masyarakat," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, beberapa masyarakat menawarkan beberapa solusi
untuk meredam konflik antar warga. Beberapa solusi tersebut antara lain,
pemerintah diminta untuk membangun pos terpadu di perbatasan Desa Roi
dan Roka.
Selain itu, pemerintah juga diminta agar memberi sokongan fasilitas
untuk pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Khususnya bagi kaula
muda yang belum memiliki pekerjaan tetap, agar diberi fasilitas usaha
yang akan dikembangkan.
Menidaklanjuti hal itu, pemerintah daerah akan mengupayakan fasilitas
pendukung untuk kegiatan masyarakat setempat. "Sesuai aspirasi
masyarakat, pemerintah akan mendukung sarana dan prasarana untuk
mengembangkan ekonomi masyarakat. Khususnya bagi tokoh pemuda, agar
memiliki kegiatan positif dalam membangun desa," janjinya.
Sementara itu moderator penyuluhan yang merupakan tokoh pemuda Roi,
Awajaitun SH mengaku akan terus melakukan kegiatan serupa. "Kita akan
terus melakukan kegiatan seperti ini dalam rangka memberi pemahaman
kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan brutal seperti
bentrokan," katanya.
Dalam waktu dekat, tokoh pemuda setempat akan melakukan kegiatan seni
dan budaya untuk lebih mengenalkan budaya Bima yang damai dan
bersahaja.
Untuk mendukung hal itu, dia berharap agar pemerintah bisa
memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. "Dengan kegiatan
ini, masyarakat akan sadar dengan sendirinya. Bahwa apa yang dilakukan
selama ini merupakan kesalahan yang berakibat pada diri masing-masing,"
tandasnya. [Bim]
No comments:
Post a Comment