text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Sosialisasi Uang Asli
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 27 March 2015

Sosialisasi Uang Asli

Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada senumlah wartawan Bima dan Dompu. Tujuannya, guna mengantisipasi peredaran uang palsu di Bima dan umumnya di NTB.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Prijono menyebutkan selama periode tahun 2015 temuan uang palsu di NTB masih minim. Belum ada peredaran uang palsu yang cukup mengkhawatirkan, sehingga NTB masih menjadi wilayah yang tergolong aman.


"Jadi kecil sekali peredaran uang palsu selama periode Januari 2015 ini. Jika dibandingkan dengan daerah lain, NTB masih tergolong aman dan belum ada penyebaran uang palsu yang signifikan," ujarnya usai pertemuan di Hotel Mutmainah, Sabtu (7/3).

Ia menjelaskan, sosialisasi kepada para awak media tersebut merupakan program yang gencar dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia, wartawan dianggap mampu mengedukasi masyarakat malui media terutama dalam menjelaskan ciri-ciri uang palsu.

Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan upaya prefentiv kepada masyarakat luas agar memahami keaslian uang rupiah. "Peranan wartawan sangat strategis dalam mendukung program ini, karena mereka lebih dekat dengan masyarakat banyak," paparnya.

Dikatakan, sosialisasi tersebut juga untuk memberi pemahaman mengenai pengaruh inflasi di NTB. Untuk menekan hal itu, BI berupaya melakukan terobosan penanaman bibit potensial asli daerah. Seperti, kacang kadelei, cabai, tomat, dan sebagainya.

Menurutnya, upaya tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat disamping pariwisata. Untuk bidang pertanian, masyarakat diharapkan mampu mengolahnya menjadi barang yang bernilai tinggi.

"Selain pariwisata, untuk meningkatkan perekonomian daerah kita canangkan program di bidang pertanian. Seluruh tanaman potensial di NTB akan kita garap dalam mendukung laju perekonomian. Dengan sendirinya, inflasi di NTB akan bisa teratasi," jelasnya.

Dia menambahkan, sosialisasi tersebut akan tetap dilaksanakan agar masyarakat lebih mengenal lagi keaslian uang rupiah dan pengaruh inflasi.[Bim]

No comments:

Post a Comment