Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB menyosialisasikan ciri-ciri
keaslian uang rupiah kepada senumlah wartawan Bima dan Dompu.
Tujuannya, guna mengantisipasi peredaran uang palsu di Bima dan umumnya
di NTB.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Prijono menyebutkan selama
periode tahun 2015 temuan uang palsu di NTB masih minim. Belum ada
peredaran uang palsu yang cukup mengkhawatirkan, sehingga NTB masih
menjadi wilayah yang tergolong aman.
"Jadi kecil sekali peredaran uang palsu selama periode Januari 2015
ini. Jika dibandingkan dengan daerah lain, NTB masih tergolong aman dan
belum ada penyebaran uang palsu yang signifikan," ujarnya usai pertemuan
di Hotel Mutmainah, Sabtu (7/3).
Ia menjelaskan, sosialisasi kepada para awak media tersebut merupakan
program yang gencar dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia, wartawan
dianggap mampu mengedukasi masyarakat malui media terutama dalam
menjelaskan ciri-ciri uang palsu.
Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan upaya prefentiv kepada
masyarakat luas agar memahami keaslian uang rupiah. "Peranan wartawan
sangat strategis dalam mendukung program ini, karena mereka lebih dekat
dengan masyarakat banyak," paparnya.
Dikatakan, sosialisasi tersebut juga untuk memberi pemahaman mengenai
pengaruh inflasi di NTB. Untuk menekan hal itu, BI berupaya melakukan
terobosan penanaman bibit potensial asli daerah. Seperti, kacang
kadelei, cabai, tomat, dan sebagainya.
Menurutnya, upaya tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
disamping pariwisata. Untuk bidang pertanian, masyarakat diharapkan
mampu mengolahnya menjadi barang yang bernilai tinggi.
"Selain pariwisata, untuk meningkatkan perekonomian daerah kita
canangkan program di bidang pertanian. Seluruh tanaman potensial di NTB
akan kita garap dalam mendukung laju perekonomian. Dengan sendirinya,
inflasi di NTB akan bisa teratasi," jelasnya.
Dia menambahkan, sosialisasi tersebut akan tetap dilaksanakan agar
masyarakat lebih mengenal lagi keaslian uang rupiah dan pengaruh
inflasi.[Bim]
No comments:
Post a Comment