Ilustrasi |
Banyaknya lampu jalan yang mati yang tersebar di Kecamatan Woha dan
sejumlah wilayah lainnya disorot tajam oleh Ketua DPC Serikat Pers
Nasional (Sepernas) Kabupaten Bima, Syamsuddin Al-Haq, SH. Padahal
katanya, sebagai Ibukota Kabupaten Bima, Penerangan jalan di Woha harus
lebih diperhatikan. Apalagi di tempat-tempat rawan kriminalitas, keadaan
temaram bisa memperlancar aksi kejahatan.
“Lampu jalan sudah pada mati. Padahal biaya lampu jalan itu ada.
Dikemanakan anggaran lampu jalan itu? Lebih-lebih di sepanjang jalan
Tente-Godo” Heran Syam, Selasa (12/05).
Lanjut dia, untuk diketahui, tiap pelanggan baik meteran lama maupun
meteran baru setiap kali membayar akan dipotong dengan sendirinya untuk
biaya penerangan lampu jalan ini. Jadi boleh dibilang tiap pelanggan
membayar untuk penerangan lampu jalan ini. Tapi kenyataanya, sindir dia,
seolah-olah pelanggan hanya membayar. Tapi Lampu jalannya tidak ada.
Kepala Ranting PLN Woha, Alamsyah saat dihubunginya, Senin (11/05),
mengatakan pihak PLN Woha tidak memiliki kewenangan terkait lampu jalan
ini. “Kami hanya juru pungut saja, sementara hasilnya kami langsung
setorkan di kas Pemda Bima. Dalam hal ini Dispenda Kabupaten Bima,” elak
Alamsyah seperti dikutip Syam.
Senada dengan Alamsyah, Humas PLN Cabang Bima, Bambang, juga mengaku
kalau PLN hanya sebatas juru pungut. Sementara untuk pengadaan dan
perawatan lampu jalan di luar kewenangan pihak PLN. Namun Bambang tidak
menampik, bahwa biaya lampu jalan memang ada.
“Namun kami hanya juru pungut saja. Hasilnya langsung disetorkan lewat Dispenda,” tegas Bambang, masih dikutip Syam.
Hasil pantauan Jompa Mbojo, tempat-tempat strategis yang tidak ada
lampu jalannya sekarang, seperti lahan pembangunan ibukota Kabupaten
Bima, jalan sepanjang Tente-Godo, Tente-Parado, Tente-Langgudu.
“Masih banyak tempat lain. Pemda harus sadar, tanpa lampu jalan akan
memicu aksi pembegalan dan lainnya. Apakah kita akan membiarkan itu
terjadi. Sementara masyarakat membayar untuk mendapatkan penerangan
itu,” pungkas Syam. (Adn)
No comments:
Post a Comment