text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Ikut Kampanye Cabup, 4 Orang Tewas
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 4 June 2010

Ikut Kampanye Cabup, 4 Orang Tewas

Empat orang pendukung pasangan Zainul-Usman (ZAMAN), tertimpa musibah saat hendak menghadiri kampanye akbar pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Bima itu di Desa Panda, Kamis (3/6). Truk yang mereka tumpangi, seketika terguling saat melintasi tanjakan Ncai Kapenta Kelurahan Jatibaru Kota Bima.

Akibat peristiwa naas yang terjadi sekitar pukul 10.30 Wita itu, empat dari puluhan penumpang truk naas yang diangkut dari Kecamatan Ambalawi itu, tewas. Kabarnya, tiga orang diantaranya meninggal di tempat sementara satu orang lainnya menghembuskan nafas terakhir setelah mendapat perawatan di medis RSUD Bima.

Tiga orang pendukung ZAMAN yang tewas seketika itu yakni, Ida (30), Marhani (32) dan Burhanuddin (42) asal warga Dusun Sangiang Desa Nipa Kecamatan Ambalawi. Sementara puluhan orang lainnya yang mengalami luka bocor di kepala dan patah tulang, hingga kini tergolek lesu di RSUD Bima. Diduga, truk pengangkut massa itu terjerembab dalam jurang lantaran rem blong disertai stang kopling patah.

Korban yang tewas tersebut mengalami luka paling vital di rata-rata pada bagian kepala. Sementara di bagian tubuh lain ada juga mengalami luka. Korban selamat lain, juga rata-rata mengalami luka ringan pada bagian kepala serta patah tulang kaki dan tangan.

Hingga pukul 12.30 wita Kamis kemarin, jumlah korban tewas masih tiga orang. Sedangkan jumlah korban luka belum diperoleh kepastian. Informasi yang diperoleh diperkirakan mencapai 50-an orang. Anak-anak yang mengalami luka sekitar 10-an orang. Bocah berumur lima tahun, Zulkarnain, juga luka serius di bagian kepala serta bagian tubuh lainnya. Bocah tersebut merupakan anak Marhani, korban tewas. Zulkarnain semula sempat dirawat di ruang IGD RSUD Bima. Selang beberapa saat kemudian dipindahkan ke ruang ICU dalam kondisi tidak sadarkan diri serta pernapasan dibantu oksigen. Juga ada beberapa pasien lainnya, dibantu dengan oksigen.

Tidak semua penumpang truk terbuka tersebut mengalami luka-luka dalam kecelakaan maut, seperti yang dialami Wahyudin salah seorang diantara korban yang selamat. Wahyudin pun belum bisa menggambarkan secara detail kronologis kecelakaan itu. Wahyudin menyebutkan, beberapa saat sebelum truk terguling ke dalam jurang, sempat didengar suara besi yang patah. Suara besi tersebut datang dari dalam kabin depan, tempat duduk sopir. “Setelah bunyi patah besi, tiba-tiba mobil oleng dan terjatuh,” kisahnya di RSUD Bima.

Anehnya dalam kecelakaan maut kali ini, besi pembatas samping kiri jalan di lokasi tempat terjatuhnya truk, nyaris tidak berubah bentuk dari sebelumnya. “Yang saya ingat truk itu terguling sampai lima kali. Sebelum terguling terakhir, saya sudah terlempar keluar,” tuturnya.

Kecelakaan maut tersebut pertama kali diketahui orang lain, setelah diberitahukan dua bocah kecil yang diduga penumpang truk yang terjatuh tersebut. Menurut saksi mata, kedua bocah tersebut tengah duduk di pinggir jalan, saat ditemukan. “Saat itu saya sedang lewat di jalan tersebut. Tiba-tiba dari jarak pandang dekat, saya melihat ada dua bocah yang tengah duduk. Awalnya saya mengira dua bocah tersebut terjatuh dari sepeda motor, saya pun berhenti,” ujar Amrin Indra Agustian, di RSUD Bima.

Amrin berhenti bermaksud mengajak ke dua bocah itu naik diatas sepeda motor miliknya. Namun ketika mendekatinya, dua bocah itu memberitahukan kecelakaan mobil. “Itu ada truk yang jatuh,” tiru Amrin kata kedua bocah dimaksud. Seketika saja, lanjut Amrin, terjun ke dalam jurang menghampiri truk yang dalam kondisi ban diatas. Amrin melihat, di sekitar jatuhnya truk, banyak manusia yang berserakan. “Pada saat itu saya naik turun saja, dari bawah ke atas. Bingung,” ucapnya. (JOE)

1 comment:

  1. Cukup Tragis, Apakah ada asuransi atau paling tidak santunan dari calon yang di kampanyekan?

    ReplyDelete